BANDA ACEH - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT ATAKANA Company di Kebun Kurma Barbate Haji Sukry Jalan Blang Bintang-Kreung Raya Km 8,8, Aceh Besar, Aceh berjalan sukses. Rapat dipimpin langsung oleh Direktur Utama, Yuskin Syahdan dan di hadiri Direktur, Teuku Irsyadi. Namun sayang, Komisaris Utama, Sardul Singh dan Komisaris Abdul Wahab Yahya tidak hadir, Rabu (26/6/2024).
Adapun dalam rapat tersebut membahas dinamika permasalahan hukum yang ditangani PT ATAKANA Company dan meminta kembali sertifikat HGU 102 karena peralihannya tidak sesuai dengan mekanisme UU Perseroan sekaligus adanya permohonan KSO ke PT ATAKANA Company.
"Alhamdulillah RUSP LB kita berjalan lancar, namun ada beberapa hal yang disayangkan kepada saudara Sardul Singh dan Abdul Wahab Yahya sudah dikirim undangan namun belum dapat hadir," ujar Direktur Utama PT ATAKANA Company, Yuskin Syahdan kepada wartawan.
Yuskin menambahkan, kedepannya dari RUPS LB ini kita akan mengambil langkah-langkah yang lebih bijak dan memikirkan karyawan-karyawan di PT ATAKANA Company.
"Karena mereka juga punya keluarga, ditengah-tengah status quo ini sangat sulit bagi mereka untuk mencari nafkah kalau tidak ada produksi karena adanya status quo. Jadi dengan RUPS LB ini semoga ada jalan lebih baik untuk kedepannya, dan kita selalu berusaha terbaik untuk PT ATAKANA Company," terangnya.
Lalu terkait dinamika permasalahan hukum yang ditangani PT ATAKANA Company yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, Yuskin menegaskan akan menindaklanjuti itu kepada pihak berwajib sesuai ketentuan undang-undang.
"Untuk permasalahan polemik PT ATAKANA Company akan kita selesaikan secara hukum, jika tidak ada mediasi yang jelas maka kita menempuh jalur hukum. Dan kita akan melakukan KSO dengan kita agar lebih fair ditengah polemik ini. Kebetulan sudah ada yang mengajukan diri untuk KSO tersebut akan kita tindaklanjutinya," terangnya.
Dilokasi yang sama, Direktur PT ATAKANA Company, Teuku Irsyadi berharap PT ATAKANA Company ini kedepan dapat lancar beroperasi.
"Kita kasihan juga karyawan-karyawan kita selama ini membutuhkan makan anak istrinya, jadi tidak ada income karena tidak normal perjalanan PT ATAKANA. Untuk kedepannya dikelola baik oleh Dirutnya," harapnya. (Rom)
