Pulang Dari Rumah Pacar, Macan Tewas Dikeroyok di Jalan Truno Joyo. Motif Diduga Dendam!

Editor: Redaksi1 author photo
MEDAN - Seketika warga Desa Cinta Rakyat, Percut Seituan dihebohkan tewasnya Sri Hardiansyah (20) yang akrab disapa Macan. Korban tewas setelah dipukuli puluhan orang usai pulang dari rumah pacarnya di Jalan Truno Joyo, Cinta Rakyat, Percut Seituan, Rabu (17/7/2024). Ironisnya, otak pelaku yang diketahui berinisial S,F,N dan B meneriaki korban sebagai pelaku begal hingga memancing emosi pengguna jalan. Aksi begal ini diduga akibat dendam pribadi terhadap korban.

Menurut informasi, kejadian bermula saat korban bersama temannya nongkrong bersama temannya usai pulang dari rumah pacarnya. Tiba-tiba datang beberapa orang pelaku berinsial S, F, N dan B menuduh korban sebagai pelaku begal. Warga yang mendengar teriakan para pelaku langsung menganiaya korban secara bersama-sama dengan cara dipukul, ditendang hingga tewas. Ayah korban, Ambeq Farma Arta yang tidak terima melaporkan kejadian ini ke Polda Sumatera Utara. 

"Hari ini kami dari sebagai kuasa hukum daripada orang tua korban yang melaporkan adanya pembunuhan yang terjadi di Jalan Truno Joyo, Cinta Rakyat, Percut Seituan yang terjadi 17 juli 2024. Jadi kita koordinasi terkait dengan progres reportnya, karena ini tindak pidana murni adanya mayat yang terbunuh gitu," ujar Kuasa Hukum keluarga korban, Rustam Hamonangan Tambunan, SH didampingi Rudi A Sirait, SH, Kamis (25/7/2024). 

Rustam menambahkan, keluarga korban sudah melaporkan kasus pembunuhan ini ke Poldasu, Senin (22/7/2024). Kedatangannya adalah mempertanyakan tindaklanjut dari laporan pengaduan kliennya dimana anak kliennya dianiaya secara bersama-sama. 

"Para pelaku diduga dilakukan oleh inisial S,F,N dan B, 4 orang pelakunya," katanya.

Rustam menjelaskan bahwa saat kejadian, korban bersama dengan temannya, menumpang sepeda motor untuk menjumpai pacarnya di sekitar Jalan Trunojoyo, Cinta Rakyat. Singkat cerita Pukul 08:00 WIB. Saat mengumpul bersama temannya suasana ramai, korban dituduh begal.

"Jadi ini diprovokasi oleh 4 orang ini. Mungkin ini karena inisial S ada dendam pribadi sebelum-sebelumnya. Intinya karena enggak sanggup duel dengan yang si almarhum nama Sri Hardiansah atau dikenal di kampung itu macan 4 orang itu memprovokasi dengan kata begal. Kami punya videonya, banyak kali warga yang menganiaya, yang nggak tahu apa-apa karena terprovokasi kata begal," jelasnya. 

Ia berharap pihak Kepolisian Polda Sumut untuk segera menangkap para pelaku, karena akibat kejadian, anak kliennya tewas akibat dianiaya.

"Inilah masyarakat kita cepat terprovokasi tanpa melihat situasinya langsung dipukul, ya bonyok. Itu sampai diparet. Intinya karena sudah ada laporannya karena ini tindak pidana murni," harap Rustan mengakhiri. 

Dilokasi terpisah, ketika dikonfirmasi wartawan, Dirkrimum Poldasu, Kombes Pol Sumaryono belum membalas konfirmasi wartawan. (Rom)
Share:
Komentar

Berita Terkini