MEDAN - Seratusan guru SMA/SMK/SLB se-Sumatera Utara perwakilan dari 33 Kabupaten/Kota yang tergabung dalam Forum Guru Bersatu Sumatera Utara (FGBSU) melakukan aksi demo menuntut hak, pemberian tambahan 50% TPG untuk THR dan 50% TPG gaji Tahun 2023 yang saat ini belum diterima 15 ribu Guru, Rabu (14/8/2024).
Ironisnya lagi, permasalahan baru kembali muncul, dimana untuk proses pencairan uang tambahan 100% TPG untuk THR dan 100% TPG untuk gaji 13 tahun 2024 yang usulannya sudah disampaikan oleh BKAD Sumut sejak 29 Juni 2024 hingga kini masih mengambang.
Permasalahan kembali dialami guru-guru ASN yang belum sertifikasi yaitu guru TW3 dan TW 4 dimana belum mendapatkan uang Tambahan Penghasilan (Tamsil). Ditambah lagi uang sertifikasi untuk guru TW1 dan TW2 yang sampai saat ini juga tidak dibayarkan.
Aksi demo di Kantor DPRD Sumut akhirnya diterima oleh 2 orang anggota DPRD Sumut dari Fraksi Gerindra. Keduanya adalah Sekretaris Fraksi Komisi B Gusmayadi dan Drs HM Subandi, SE.MM dari Komisi C.
Dalam orasinya, salah seorang guru, Niar mengatakan bahwa aksi ini terpaksa dilakukan dikarenakan para guru merasa diabaikan. Ia mendesak Pemprov Sumut untuk segera menyelesaikan seluruh pembayaran .
Adapun tuntutan aksi demo FGBSU tersebut adalah :
1. Mendesak DPRDSU, Pj GubSU, dan BKAD untuk segera mengagendakan sidang pembahasan APBD Perubahan Tahun 2024 untuk bisa menampung Anggaran pembayaran uang tambahan 50% tambahan THR dan 50% tambahan Gaji 13 dari TPG tahun 2023.
2. Menghimbau kepada Dirjen Perimbangan Keuangan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Rt, untuk segera mentransfer dana tersebut ke Kas daerah Sumatera Utara selanjutnya ditransfer ke rekening 15.000 yang berhak menerimanya.
3. Mendesak Pemprov Sumatera Utara segera menyelesaikan pembayaran uang Tambahan Penghasilan bagi guru ASN yang belum disertifikasi, yaitu TW 3 dan 4 tahun Anggaran 2023
4. Meminta Pemprov Sumatera menuntaskan penyelesaian pembayaran uang Sertifikasi guru-guru penerima uang Sertifikasi Guru TW 1 dan 2 tahun 2024. (Rom)