NIAS SELATAN - Kekecewaan warga terhadap Pemdes Hilisalawa disampaikan saat dilaksanakannya pertemuan di balai Desa, Selasa (30/7/2024).
Warga menuntut pembangunan fisik dan program lainnya yang telah disepakati sejak 2021 hingga 2023 yang tidak kunjung di realisasikan.
"Tahun 2021 telah dibentuk kepengurusan Bumdes untuk pengembangan ekonomi masyarakat Desa Hilisalawa. Namun sampai sekarang belum terlaksana dikarenakan anggaran dana Bumdesnya sebesar Rp 190 Juta belum diserahkan oleh kepala Desa Hilisalawa," ujar Ketua Pengurus Bumdes, Pasrah Buulolo.
Kemudian pembangunan kandang babi yang dicanangkan untuk pengembangan ekonomi masyarakat Desa Hilisalawa, hingga saat ini surat hibah bangunan belum juga diberikan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Hilisalawa, Tekad Buulolo mengatakan bahwa ia tidak pernah menahan uang Bumdes dan uang tersebut berada di rekening desa.
"Sekarang saya pindahkan di Simpedes," katanya.
Tekad merasa kecewa dengan pihak Bumdes yang mempergunakan uang sebesar Rp 4,2 Juta yang dikeluarkan namun tidak ada hasilnya.
"Uang yang kalian terima dari tangan saya Rp 4,2 Juta hasilnya apa? Itu yang saya tanyakan, untuk apa saya cairkan sementara hasil yang kalian terima uang kemarin tidak ada," tegasnya.
Tekad menambahkan, ia telah beberapa kali meminta Bumdes untuk membuat surat permohonan kepengurusan Bumdes agar dikirim ke kementerian namun tidak pernah ditanggapi.
"Setelah disiapkan, biar dikirim di kementerian supaya sah, jadi mereka mengeluarkan SK. Saya membantu memberikan saran tapi sampai sekarang belum ada kalian serahkan. Kalau sudah kalian serahkan berkas permohonan kepengurusan Bumdes maka baru kita lancarkan Bumdesnya," terangnya.
Terkait surat hibah pembangunan kandang babi yang sudah diselesaikan warga. Tekad menegaskan bahwa bangunan tersebut merupakan aset desa bukan milik pribadi.
Kepdes Hilisalawa, Tekad Buulolo mengajak anggota perwakilan dari kantor camat untuk memonitoring pembangunan jalan yang dilaksanakan Tahun 2023 sebagai bukti bahwa dana fisik sudah dibayarkan.
Namun hal tersebut ditepis anggota BPD, Pengalaman Buulolo ia mengatakan bahwa ia tidak mengetahui saat dikerjakan.
"Kami sama sekali tidak mengetahui dan tidak pernah Pak Kades membuat forum di Desa, seharusnya Pak Kades memberitahu rencana tersebut supaya kita tahu berapa volume pekerjaannya," terangnya. (C Harefa)