MEDAN - Aksi demo ribuan pedagang ke Kantor Walikota Medan terkait wacana revitalisasi Pusat Pasar berdampak dengan di Non Aktifkannya Dirut PUD Pasar Medan, Suwarno, SE oleh Walikota Medan, Bobby Afif Nasution.
Hal tersebut mendapat kritikan keras dari Ketua APPSINDO Millenial Sumatera Utara, Dedi Harvisyahari. Ia menilai bahwa pencopotan Suwarno terkesan terburu-buru dan diduga merupakan tumbal proyek revitalisasi.
"Saya rasa walikota itu terburu-buru mencopot Dirut PUD Pasar Medan. Karena yang kami tahu beliau ini adalah korban nyata dari rencana-rencana revitalisasi tersebut. Ia diduga ditumbalkan, yang dilakukan oleh orang-orang yang selama ini melakukan rapat tersendiri tanpa melibatkan PUD Pasar Kota Medan," ujar Ketua APPSINDO Millenial Sumut, Dedi Harvisyahari, Senin (23/8/2024).
Dedi menjelaskan bahwa apa yang disampaikan oleh walikota kepada pedagang-pedagang tadi tidak bijak.
"Kalau mau dicopot, dicopot aja semuanya, pak. Gak usah 1-2 orang, 4 orang itu dicopot, itu yang lebih baik. Karena kinerja mereka ini juga babak belur. Tidak pernah mau tahu dengan kondisi-kondisi pasar yang ada. Dan ini juga dibebankan kepada Dirut yang barusan dinon aktifkan," terangnya
Ia menegaskan bahwa waktu 1 minggu yang diberikan kepada Dirut PD Pasar untuk melakukan sosialisasi hanya bisa dilakukan oleh alladin.
"Perlu saya tegaskan bahwa BKAD sekarang ini dan sekda pemain utama menurut kami, karena memberi kan waktu 1 Minggu sosialisasi itu simsalabim, aladin punya barang," tegasnya mengakhiri.
Dilokasi terpisah, Walikota Medan, Bobby Afif Nasution menegaskan bahwa ada beberapa pasar yang menjadi kendala sehingga dilakukan penonaktifan Dirut PUD Pasar Medan.
"Kami sudah kasih deadline hari ini, mulai hari ini Dirut PD Pasar kita non aktifkan," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Ribuan massa pedagang Pusat Pasar melakukan aksi demo ke Kantor Walikota Medan. Adapun tujuannya adalah menolak revitalisasi dikarenakan akan mengakibatkan pengangguran besar-besaran. (Rom)
