Rebutan Mikrofon, Herman Tewas Ditikam Teman Sendiri di Warung Tuak

Editor: Redaksi1 author photo
SIMALUNGUN - Heboh, seorang pria bernama Herman Syahputra Pohan (39) tewas ditikam temannya sendiri, Zulkarnain Sinaga (26) karena rebutan mikrofon karaoke di warung tuak di Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun, Sabtu (31/8). 

Menurut Kasat Reskrim Polres Simalungun, AKP Ghulam Yanuar, kejadian bermula ketika korban, Herman Syahputra Pohan, meminta mikrofon dari tersangka, Zulkarnain Sinaga, untuk bergantian menyanyi. “Keduanya berselisih dikarenakan korban meminta mikrofon kepada tersangka untuk bergantian menyanyi,” jelas AKP Ghulam Yanuar saat memberikan keterangan pada Selasa (3/9). 

Permintaan Herman untuk bergantian menggunakan mikrofon ternyata membuat Zulkarnain merasa tersinggung. Meskipun belum jelas bagaimana cara korban meminta mikrofon tersebut, ketegangan mulai meningkat di antara keduanya. Insiden tersebut memicu adu argumen dan aksi dorong-dorongan antara korban dan tersangka.

Situasi memanas ketika Zulkarnain yang tersulut emosi mendekati Herman dengan marah. Dalam keadaan emosi yang tak terkendali, Zulkarnain mengeluarkan sebilah pisau berukuran 20 cm yang dibawanya dan langsung menusukkan pisau tersebut ke perut Herman. Kejadian ini berlangsung sangat cepat dan mengejutkan pengunjung lainnya di warung tuak tersebut.

Warga sekitar yang menyaksikan kejadian itu segera bertindak untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban. Mereka berupaya menyelamatkan Herman dengan membawanya ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, meskipun upaya penyelamatan dilakukan secepat mungkin, Herman meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit akibat luka tusukan yang parah.

Setelah melakukan aksi penusukan tersebut, Zulkarnain langsung melarikan diri dari lokasi kejadian. Hingga saat ini, pihak kepolisian dari Polres Simalungun masih melakukan pengejaran intensif terhadap Zulkarnain. Tim penyidik dari Polres Simalungun telah menyebar ke berbagai lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian tersangka untuk menangkapnya secepat mungkin.

AKP Ghulam Yanuar menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak akan berhenti sampai pelaku ditangkap. “Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk menangkap pelaku. Kami meminta kerja sama dari masyarakat untuk memberikan informasi yang dapat membantu proses pengejaran ini,” ujarnya.

Peristiwa ini mengundang keprihatinan masyarakat setempat, terutama karena kejadian ini dipicu oleh hal yang sepele, yaitu perebutan mikrofon untuk bernyanyi. Banyak warga yang berharap agar pelaku segera ditangkap dan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.

Kasus ini juga menyoroti pentingnya mengelola emosi dan menyelesaikan perselisihan secara damai. Kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membawa senjata tajam, terutama di tempat-tempat umum seperti warung atau tempat hiburan, karena dapat berpotensi menimbulkan konflik yang berujung pada kekerasan.

Polres Simalungun mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh kejadian ini. Mereka juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.

Saat ini, polisi terus menggali keterangan dari saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti tambahan yang dapat memperkuat dakwaan terhadap tersangka. Penyidik juga sedang menelusuri jejak digital dan komunikasi yang mungkin dilakukan oleh tersangka setelah kejadian untuk mengetahui keberadaannya.

Sementara itu, keluarga korban, Herman Syahputra Pohan, sangat terpukul dengan kejadian ini. Mereka berharap pelaku segera tertangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku untuk mendapatkan keadilan atas kehilangan yang mereka alami.

Kejadian tragis ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk tetap waspada dan menjaga emosi, terutama ketika berada di tempat umum. Polres Simalungun berjanji akan mengusut tuntas kasus ini dan menghimbau masyarakat untuk selalu bekerja sama dengan pihak berwajib demi menciptakan suasana yang aman dan kondusif di wilayah mereka. (Abet)
Share:
Komentar

Berita Terkini