MEDAN - Miris apa yang dialami Andilau Tampubolon (25) warga Jalan Pintu Air IV Gang Apel, Kwala Bekala. Pasalnya ia yang baru pulang kerja mengangkat sampah, dipukuli dan diseret-seret karena dituduh melecehkan anak tetangganya yang keterbelakangan mental, Rabu (30/10/2024).
Menurut informasi, kejadian bermula saat ia yang pulang kerja mengangkat sampah mampir membeli rokok, Rabu (30/10/2024). Sesampainya di kedai, ia melihat anak tetangganya, AL yang keterbelakangan mental tertidur. Pemilik kedai langsung meminta ia mengantar Pulang AL. Namun ditengah jalan, ia meminta AL untuk menunggunya di Jalan karena korban hendak buang air kecil di rumah kosong. Saat itulah muncul saudara AL dari rumah kosong yaitu AP langsung menuduh ia melecehkan AL. Pelaku AP langsung memukul korban. Tidak sampai disitu, pelaku juga menyeret korban kerumahnya dan memanggil orangtua AL. Tidak puas, para pelaku yang berjumlah 6 orang langsung memukuli dan menyeret-nyeret korban hingga berdarah-darah. Tidak terima, orangtua korban pun melaporkan kasus tersebut ke Mapolrestabes Medan.
"Hari itu dia pulang kerja buang sampah, sudah disitu perempuan (AL) tidur-tidur di kedai. Dia (korban) membeli rokok dan minum. Lalu disuruh antar pulang, lalu dibawanyalah pulang buat diantar pulang. Dicegat dia di Jalan, lalu dituduh ngapain si AL, lalu dipukulilah anak saya," ujar ibu korban, Rusmina Tiur br Nainggolan, kepada wartawan, Minggu (24/11/2024).
Rusmina menambahkan, anaknya dituduh AP telah memperkosa Al di Jalan saat hendak mengantar Pulang AL kerumahnya.
"Lalu AL memanggil orangtua AL dan beramai-ramai memukuli anak saya hingga berdarah-darah. Anak saya juga diseret-seret sampai 3 kali, kerumah saya dan kerumah pelaku," ucapnya sedih.
Rusmina berharap para pelaku segera ditangkap. Ia tidak terima anaknya diperlakukan tidak manusiawi.
"Saya mau keadilan, tangkap pelaku," harapnya.
Dilokasi terpisah, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Jama Kita Purba belum membalas konfirmasi wartawan. (Rom)