Kepling IV Tegal Sari Mandala III Angkat Bicara, Tudingan Para Pendemo Itu Fitnah

Editor: Redaksi1 author photo
Abdul Kadir : "Saya hanya penjual es doger bang, apa logika uang Rp 15 Juta?"
MEDAN - Aksi demo yang dilakukan oleh segelintir orang di Kantor Lurah Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai yang menolak pemilihan Kepala Lingkungan IV karena diduga memberikan uang pelicin sebesar Rp 15 Juta dan dituding tidak memenuhi persyaratan 30% dukungan mendapat reaksi dari Abdul Kadir (AK). 

Kepling terpilih tersebut membantah tuduhan massa aksi. Ia yang selama ini berprofesi sebagai pedagang es doger merasa ini adalah fitnah dan mencemarkan nama baiknya. 

"Apa yang mereka tuduhkan itu semuanya tidak benar. Saya dituduh main money politik dengan memberikan uang pelicin kepada Lurah dan Camat sebesar Rp 15 Juta itu fitnah. Itu tidak benar. Saya hanya penjual es doger bang, kereta saya aja Supra, tengoklah. Logika gak yang mereka bilang bang? Ada yang bilang Rp15 Juta ada yang bilang Rp 25 Juta, bagus saya beli kereta baru bang, bisa narik grab atau gojek," ujar Kepling terpilih, Abdul Kadir kepada wartawan, Selasa (14/1/2025).  

Abdul menjelaskan bahwa sebelum terpilih sebagai Kepling IV, ia tidak pernah bertemu dan mengenal Lurah Tegal Sari Mandala III. 

"Saya sebelumnya tidak kenal sama sekali dengan Pak Lurah. Saya tidak ada bermain dengan lurah. Tadi mereka juga demo katanya tidak kenal dengan saya, sementara kami 10 bersaudara, uri-uri kami disana bang, di Lingkungan 4 Gang Kumis. Saya asli lahir di Gang Kumis. Semua tuduhan mereka itu tidak benar bang, buktikan jika memang ada. sepeserpun tidak ada saya keluar uang," katanya. 

Ia juga menegaskan bahwa dukungan 30% warga yang diserahkanya sebagai salah satu persyaratan mengikuti pemilihan Kepling semuanya adalah benar.

"30 persen dukungan terhadap saya itu benar bang," tegas Abdul. 

Abdul berharap, Kepling 4 sebelumnya yang tidak lagi terpilih untuk berbesar hati dan legowo karena dalam kompetisi pasti ada yang kalah dan menang. 

"Harapan saya mereka berbesar hati saja, namanya juga kompetisi, disini pasti ada kalah dan menang. Boleh 3 tahun kedepan saya main lagi, kalo rejeki ya saya nyambung, kalo tidak, ya saya legowo juga," harapnya. 

Abdul juga berharap warga Lingkungan IV untuk dapat berpikir jernih dan mengajak warga lainnya untuk bersatu membenahi lingkungan IV. 

"Saya berharap warga saya dapat berpikir jernih. Mari kita bersama-sama dan bersatu membenahi Lingkungan IV. Aksi demo ini tidak akan menyelesaikan masalah. PKH dan BLT atau yang lainnya itu tetap saya salurkan karena itu hak warga saya. Soalnya itu masuk isu juga. Saya mau membenahi lingkungan saya, apa yang bisa saya lakukan pasti saya benahi pelan-pelan menjadi lebih baik lagi," ungkapnya mengakhiri.

Dilokasi terpisah, salah seorang warga, AY menegaskan bahwa Kepling IV terpilih merupakan orang lama tinggal di Gang Kumis 2. 

"Saya memilih abdul kadir itu, karena menurut saya dia baik, kelakuannya itu tidak ada yang tidak bagus. Ia itu tetangga saya. Warga asli disini, lahirnya pun saya tahu kok. Saya berharap dengan terpilihnya kepling sekarang, kampung kami bisalah dibenahinya. Selama ini, kampung kami macem tidak terurus, harapan saya di benahilah kampung ini," harapnya. 

Diberitakan sebelumnya, Puluhan massa yang mengatas namakan Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan Empat Bersatu Kecamatan Medan Denai (AMPUN) melakukan aksi demo menolak hasil pemilihan Kepala Lingkungan IV (Kepling), Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Abdul Kadir, Selasa (14/1/2025).

Dalam aksi, para pendemo menuding ada kejanggalan dalam pemilihan Kepling tersebut seperti adanya pemberian uang pelicin sebesar Rp 15 Juta dan tidak sesuainya 30% dukungan terhadapnya. (Rom)
Share:
Komentar

Berita Terkini